wilujeng sumping di blogna Kopi Ki Oyo aslina Kopi Robusta 100% tanah Rancah Kabupaten Ciamis Jawa Barat-Welcome in my blog of Coffee Ki Oyo Shop you can call me "Bu euis mekar" or What Ups as 0821-2843-5830 or visit to Jl. Drs. H. Soejoed No. 17 Ciamis Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis-Kopi Ukuran 150gr Rp.35.000-Ukuran 1kg Rp.150.000-Ukuran Kopi rosting Rp.140.000 tersedia juga di Wilayah Pangandaran di De oby Hp/WA: 085-22-333-4077 alamat : Perum Pesona Estetika Cikembulan No.A30 (belakang BRI Cikembulan) Kec.Cikembulan Kab.Pangandaran
Home » » Sejarah Kopi Ki Oyo

Sejarah Kopi Ki Oyo

Kopi Oyo mempunyai momen sejarah yang begitu menyentuh hati
Sebuah dedikasi dan bentuk pengabdian dan penghormatan kepada sang ayah yang diejawantahkan dalam sebuah produk kopi berkualitas saya rasa cukup keren. Mau tau Sejarahnya?
Begini Sejarahnya :
Kopi Oyo has a historical moment that is so touching
A dedication and a form of devotion and respect to the father embodied in a quality coffee product I think is pretty cool. Want to know the history?
Here's the History:

Kopi KI OYO adalah kopi yang berasal dari biji kopi pilihan yang dipetik langsung dari kebun sendiri milik Bapak H. OYO di Desa Cileungsir Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis. Bapak H. OYO adalah salah seorang petani kopi yang cukup berhasil yang mana beliau juga adalah seorang pensiunan dari tenaga medis kesehatan dan orang biasa memanggilnya pak mantri oyo. Beliau dilahirkan dari seorang petani pada tanggal 5 Agustus 1937 di Kecamatan Tambaksari Kab. Ciamis dan meninggal pada tanggal 24 September 2016 dengan meninggalkan seorang isteri dan tiga orang anak.
Kopi KI OYO is coffee originating from selected coffee beans picked directly from Mr. H. OYO's own garden in Cileungsir Village, Rancah District, Ciamis Regency. Mr. H. OYO is a coffee farmer who is quite successful, where he is also a retiree from health medical staff and ordinary people call him pak mantri oyo. He was born from a farmer on August 5, 1937 in Tambaksari District, Kab. Ciamis and died on September 24, 2016 by leaving a wife and three children.

Sebagai anak seorang petani beliau sangat perhatian terhadap usaha dibidang pertanian dan sejak muda bertani adalah hoby atau kegemarannya. Semula beliau bertani cengkih, kemudian kakao (coklat), lada dan terakhir komoditas utamanya adalah tanaman Kopi. Sistem bertaninya tidak monokultur tetapi merupakan kebun campuran antara tanaman kopi sebagai tegakan dibawahnya dan tanaman tahunan seperti kayu-kayuan jenis manglid, suren dan albasia serta tanaman buah-buahan diantaranya adalah petai sebagai tanaman pelindungnya.
Areal lahan kopi yang diusahakan sudah lebih dari 10 tahun dengan luas + 3 (tiga) hektar dan jenis kopi yang dibudidayakan adalah jenis kopi robusta yang penanamannya dengan sistem sambung dari asal pohon induk kopi pilihan dengan produksi antara 2 – 2,5 ton per tahun dalam bentuk kopi berasan.

As a child of a farmer he was very concerned about the business in agriculture and since he was young he was a hobby or hobby. Initially he farmed cloves, then cocoa (chocolate), pepper and finally the main commodity was coffee. The farming system is not monoculture but is a mixed garden between coffee plants as a sub-stand and annual crops such as wood species manglid, suren and albasia and fruit plants including petai as a protective plant.

The coffee land that has been cultivated has been more than 10 years with an area of + 3 (three) hectares and the type of coffee cultivated is a type of robusta coffee which is planted with a connecting system from the origin of selected coffee trees with production between 2 - 2.5 tons per year in rice form.

Sebelumnya kopi Bapak H. OYO dijual dalam bentuk berasan, namun setelah beliau meninggal kami sebagai putranya mencoba untuk meningkatkan nilai tambah dengan cara mengolahnya. Kami melakukan pengolahan kopi didasarkan kepada rasa keprihatinan kami terhadap keberadaan kopi Ciamis yang keberadaannya sepertinya belum begitu dikenal luas padahal tanaman kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Ciamis yang mempunyai potensi begitu besar dan menurut Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ciamis produksinya mencapai 1.000 ton per tahun. Produksi kopi Ciamis yang begitu besar saat ini oleh petani dijual dalam bentuk berasan ke bandar-bandar lokal yang selanjutnya dikirim ke kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang serta kota-kota lainnya sementara yang diolah hanya sebagian kecil saja dan itu pun belum menjadi andalan

Previously Mr. H. OYO's coffee was sold in berasan form, but after he died we as his sons tried to increase added value by processing it. We do coffee processing based on our concern for the existence of Ciamis coffee whose existence seems to be not yet widely known even though coffee plants are one of the main commodities of Ciamis Regency which has such great potential and according to the Ciamis District Forestry and Plantation Service the production reaches 1,000 tons per year. The production of Ciamis coffee which is so large at this time by farmers is sold in the form of rice to local airports which are then sent to big cities such as Jakarta, Surabaya, Semarang and other cities while being processed only a small portion and that has not yet become mainstay

Berdasarkan hal tersebut kami melalui Brand KOPI KI OYO mencoba untuk meningkatkan nilai tambah dari pada kopi berasan menjadi berbagai kopi olahan dengan harapan suatu saat nanti kopi Ciamis menjadi lebih dikenal luas dan diikuti oleh produsen atau petani-petani dan kelompok tani lainnya sehingga komoditas kopi menjadi iconnya kabupaten Ciamis.
Brand KOPI KI OYO sendiri diambil dari nama orang tua kami Bapak H. OYO dimana kami putra putrinya, cucu-cucunya serta saudara-saudara lainnya sering menyebut beliau dengan memanggilnya KI OYO. Sebagai penghargaan, rasa hormat serta bakti kami terhadap beliau yang telah bekerja keras dan berjasa dalam membudidayakan kopi dan telah berhasil sehingga kami putra putrinya hanya tinggal meneruskan saja, maka Brand KOPI KI OYO kami dedikasikan untuk beliau.

Based on this we through the KOPI Brand KI OYO tries to increase the added value of rice coffee into various processed coffee with the hope that someday Ciamis coffee will become more widely known and followed by producers or farmers and other farmer groups so that the coffee commodity becomes its icon Ciamis district.

The KI OYO COFFEE brand itself was taken from the name of our parents, Mr. H. OYO, where our sons and daughters, grandchildren and other brothers often referred to him by calling him KI OYO. As an appreciation, respect and devotion to him who has worked hard and contributed to cultivating coffee and has succeeded so that our sons and daughters only need to continue, then we dedicate the Brand of KI OYO.



Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar